Thursday 15 August 2019

30 Nasehat Asesor ARJUNA bagi Editor in Chief


1.       Penulisan Nama Terbitan (Jurnal) harus sama di semua komponen seperti: ISSN LIPI, Header, Setup OJS, Deskripsi Website, termasuk di pengindeks.
2.       Sebaiknya jurnal bekerja sama dengan asosiasi profesi agar kualitas naskah yang masuk, Editor, dan Reviewer dari jurnal dapat meningkat.
3.       Setiap Personil Mitra Bestari, harus dilengkapi informasi mengenai: nama afiliasi institusi, e-mail, dan URL Link CV (profil Google Scholar, profil Scopus ID, atau lainnya).
4.       Jumlah personil Editor dan/atau Reviewer minimal berkisar antara 5-10 orang dan berasal dari beberapa instansi (lebih dari 3 instansi) agar dapat dinilai sebagai jurnal nasional.
5.       Komentar review seharusnya bersifat substantif, bukan format penulisan, dan juga bukan masalah bahasa.
6.       Hindari Quick Submit Plugin.
7.       Tidak boleh rangkap jabatan antara keduanya (reviewer dan editor)
8.       Authors Guidelines harus jelas dijabarkan di setiap sub judul
9.       Artikel ilmiah jurnal seharusnya tidak ada sub-bab Tinjauan Pustaka, atau Kajian Literatur, atau lainnya yang bersifat teori dan definisi.
10.   Setiap penulisan persamaan harus diberi nomor persamaan
11.   Penulisan keterangan simbol pada persamaan dibuat secara deskriptif paragraf, bukan item list seperti di penulisan buku
12.   Pastikan di Latar Belakang atau Pendahuluan ada disebutkan penelitian terdahulu yang relevan, bukan hanya semata menyebutkan masalah
13.   Usahakan harus ada rujukan ke artikel dari jurnal 10 tahun terakhir yang memperkuat justifikasi orisinalitas atau kontribusi tersebut)
14.   Sebelum menuliskan tujuan kajian, harus ada Gap Analysis atau pernyataan kesenjangan (orisinalitas) atau pernyataan kontribusi kebaruan (novelty statement) secara jelas dan eksplisit, atau beda unik penelitian ini dibanding penelitian-penelitian sebelumnya, juga dari sisi penting tidaknya penelitian tersebut dilakukan
15.   Hindari atau jangan menulis “berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah….”.
16.   Kemutakhiran Pustaka Acuan/Daftar Pustaka seharusnya ditulis secara benar dan lengkap sesuai dengan format penulisan di Author Guidelines.
17.   Keprimeran literatur pustaka rujukan, usahakan minimum 80 persen berasal dari literatur primer/jurnal ilmiah (untuk bidang ilmu eksakta), atau minimum 50 persen dari literatur primer/jurnal ilmiah untuk bidang ilmu sosial humaniora
18.   Buku-buku yang berisi konsep teori boleh dipakai sebagai acuan, tetapi usahakan maksimum hanya 20 persen saja (untuk ilmu eksakta) atau 50 persen saja (untuk ilmu sosial humaniora)
19.   Upayakan jumlah rujukan di daftar pustaka minimal 15 pustaka acuan
20.   Tuliskan secara lengkap lokasi penelitian dan jumlah responden
21.   Prosedur percobaan harus dituliskan dalam bentuk kalimat berita, bukan kalimat perintah
22.   Pada Hasil dan Pembahasan setidaknya memuat: (1)(unsur what/how) apakah data yang disajikan telah diolah (bukan data mentah), dituangkan dalam bentuk tabel atau gambar (pilih salah satu), serta diberi keterangan yang mudah dipahami
23.   Simpulan Kesimpulan hanya cukup menjawab permasalahan atau tujuan penelitian, atau dapat juga menghasilkan sebuah teori/konsep baru berdasarkan fakta/analisis yang ada; Jangan terkesan membahas lagi di bagian Simpulan. Boleh ditambahkan implikasi atau saran (tidak wajib). Sebaiknya dituliskan dalam bentuk paragraf, bukan dalam bentuk item list/numbering. Jika terpaksa ada item list/numbering, tetapi dituliskan dalam bentuk paragraph. Jangan dibagi menjadi sub-bab simpulan dan sub-bab saran.
24.   Abstrak seharusnya merangkum secara singkat dan jelas tentang: (1) Latar belakang singkat (jika ada). (2) Tujuan dan/atau ruang lingkup penelitian. (3) Metode (singkat) yang digunakan. (4) Ringkasan hasil/finding. dan (5) Simpulan
25.   Setiap gambar/tabel harus dirujuk di dalam teks. Cara merujuk tidak boleh menggunakan lokasi (misal: di bawah ini, di atas, berikut ini, dll). 
26.   Tabel sebaiknya tidak terpotong di halaman lain
27.   Gunakan sumber utama dalam melakukan sitasi, HINDARI penggunaan dalam. Contoh: Menurut Arjuna (dalam Sinta, 2018). 
28.   Pastikan bahwa sitasi/kutipan dalam naskah tertulis di daftar pustaka dan sebaliknya
29.   Judul artikel sebaiknya mengemukakan terlebih dahulu gagasan utama artikel baru diikuti dengan penjelasan lainnya
30.   Kata kunci dapat berupa kata atau frasa yang bersifat mewakili isi artikel. Tanda pemisah antar kata/frasa seharusnya titik koma (;)

No comments:
Write komentar

Syaharuddin. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.

KOMENTAR ANDA